Menurut legenda turun temurun, puteri duyung adalah makhluk yang hidup di air, memiliki badan dan kepala perempuan dengan ekor menyerupai ikan. Puteri duyung hidup di dasar laut. Sebagian besar legenda menyebutkan kalau dulunya puteri duyung adalah manusia. Kenapa dia berubah bisa menjadi memiliki ekor ikan, pada beberapa legenda memiliki kisah sendiri-sendiri. Dan kisah-kisah ini sudah sejak berabad-abad yang lalu ada. Dalam mitologi Yunani, puteri duyung ini jumlahnya tidak satu, tetapi banyak. Posisinya seperti kawanan bidadari kalau dibandingkan dengan kisah pewayangan. Mereka disebut para “siren”, tetapi tentunya tetap hidup di laut. Puteri-puteri duyung ini dikatakan sering menggoda para pelaut. Barang siapa lengah dan tergoda maka akan menemui nasib naas di laut.
Ulysses and the Sirens, 1909, karya Herbert James Draper (1863-1920).
Masyarakat Babilonia malah pernah menyembah puteri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan. Dari kata Oannes ini istilah Aqua dan Ocean berasal. Legenda rakyat Assyria bercerita tentang dewi Atargatis, ibu dari ratu Semiramis. Dewi Atargatis jatuh cinta pada seorang gembala, yang justru kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air danau tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.
Legenda rakyat yang paling terkenal juga berasal dari Yunani. Menceritakan bahwa puteri duyung adalah metamorfosis dari “Thessalonike”, adik Alexander Agung yang berubah menjadi puteri duyung setelah meninggal. Yang membuat merinding adalah karena diyakini dia hidup kembali di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya. Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas. Ini selalu membuat para pelaut takut setengah mati bila mengarungi laut Aegea. Dia selalu bertanya: “Zi o basiliás Aléxandros?” (Apakah Alexander Agung masih hidup?). Jika mendengar suara seperti itu di laut, maka demi keselamatan sebaiknya dijawab; “Zi kē basileúi!” (Dia masih hidup dan masih berkuasa). Bila tidak menjawab seperti itu, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang ada.
Wikipedia menyebutkan bahwa……”kisah puteri duyung juga sangat populer di beberapa negara, seperti: “Mami Wata” dari Afrika barat dan tengah; “Russalki” (Rusalka) dari Rusia dan Ukraina; “Merrow” dari Irlandia dan Skotlandia; “Oceanid”, “Nereid”, dan “Naiad” dari Yunani, ketiganya adalah nymph air. Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai puteri duyung disebut “Melusine”, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular. Di Jepang, jika manusia memakan daging puteri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat mengabulkan permohonan”.
0 komentar:
Posting Komentar